Pentingnya Pendidikan Limbah Industri

Pendidikan manajemen pembuangan adalah keharusan untuk warga kota. Demikian pesan yang ditulis dalam harian Jakarta Post pada tanggal 1 Juni 2013. Pendidikan manajemen pembuangan selama ini selalu tersendat dikarenakan kurangnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman mengenai daur ulang misalnya. Hal ini menjadi perhatian khususnya bagi anak-anak di lingkungan kumuh yang memiliki kontak langsung dengan sampah maupun limbah industri.

Limbah industri baik itu cair maupun padat yang dibuang di wilayah perkumuhan cenderung membawa efek negatif yang berlipat ganda. Tidak adanya pengawasan dari orang tua serta kurangnya akses pendidikan yang baik membuat anak-anak tidak tahu jenis limbah industri seperti apakah yang harus dihindari atau bagaimana memanfaatkan limbah yang tidak berbahaya menjadi barang yang berguna. Pendidikan limbah industri ke anak-anak tidak diprioritaskan secara serius.

Permasalahan lain pun muncul ketika orang tua juga memiliki keterbatasan yang berarti untuk membagikan ‘ilmu’ limbah industri kepada anak-anak. Ada kesulitan pengawasan karena orang tua harus bekerja. Ditambah lagi dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung, anak-anak mengalami kesulitan untuk membedakan limbah industri mana yang berbahaya dan tidak berbahaya. Dampaknya pada kesehatan anak itu sendiri. Di Indonesia tidak sedikit kasus pencemaran merkuri yang akhirnya membunuh anak-anak. Selain tanggung jawab perusahaan untuk mengelola limbahnya, menjadi tanggung jawab juga bagi pendidik dan orang tua.

Pentingnya pendidikan limbah industri juga tidak berhenti pada mencegah kasus kesehatan yang lebih buruk, namun juga pembentukan pola pikir. Pola pikir mengenai lingkungan dan pemanfaatan limbah dapat terbentuk sejak dini sehingga mampu membuat anak-anak tersebut lebih peduli pada kondisi sekitar. Melalui pendidikan limbah industri, anak-anak dibimbing menjadi manusia yang mampu melihat sekitarnya dan akhirnya bisa berkontribusi dalam skala kecil terlebih dahulu.