Industri peternakan melibatkan elemen makhluk hidup yang tentu saja tidak luput dari manajemen limbah. Apalagi dengan pertumbuhan industri peternakan, pelaku industri berhadapan dengan ribuan hewan yang tiap harinya mengeluarkan limbah berupa kotoran yang notabene dibuang begitu saja di permukaan tanah peternakan. Ketika limbah industri peternakan diproduksi di satu area, tidak ada cara yang aman dan murah untuk menggunakan limbah tersebut secara produktif maupun maupun lahan pembuangan akhir.
Melihat Limbah Industri Ternak AS
USDA mengestimasikan bahwa 335 juta ton limbah kotoran kering diproduksi tiap tahunnya oleh industri peternakan Amerika Serikat. Jumlah tersebut merepresentasikan sepertiga jumlah limbah industri yang diproduksi tiap tahun. Data lebih jauh lagi, operasi memberi makan ternak tiap tahunnya memproduksi 100 kali kotoran lebih banyak dibanding proses pengolahan kotoran manusi di pengolahan air limbah Amerika Serikat. Satu peternakan dengan 2500 ekor sapi memproduksi limbah industri yang sama jumlahnya dengan satu kota dengan 411.000 penduduk. Tidak seperti limbah manusia, di beberapa kasus tidak banyak regulasi yang dibuat untuk mengolah limbah industri ternak.
Limbah Ternak dan Lingkungan
Banyak orang mempercayai bahwa limbah binatang tidak membahayakan karena sifat alaminya, namun sebenarnya limbah binatang bisa menjadi cukup berbahaya. Fasilitas pabrik peternakan mencemari udara dan melepaskan lebih dari 400 gas berbeda, yang sebagian besar diproduksi oleh besarnya jumlah limbah kotoran hewan. Gas yang banyak dilepaskan adalah hidrogen sulfida, metan, amonia, dan karbon dioksida. Gas tersebut dapat mencemari udara dan akhirnya berpengaruh pada kesehatan manusia dan lingkungan. Nitrat oksida juga dihasilkan dalam jumlah yang besar dari limbah industri ternak melalui kotoran hewan yang juga menjadi penyebab terjadinya hujan asam.
Di antara banyak elemen nutrisi dalam kotoran hewan, fosfor dan nitrogen merupakan elemen yang sangat baik untuk tanah jika diberikan pada konsentrasi yang kecil. Namun jumlah limbah industri ternak yang biasa ditemukan di laguna maupun tempat penyimpanan dalam jumlah besar dapat menyebabkan serangkaian permasalahan ekologi seperti matinya ikan dan hilangnya biodiversitas. Dan jika dilepaskan begitu saja di lingkungan terbuka dapat mempengaruhi kesehatan manusia jika mencemari sumber air minum.